Rabu, 23 April 2014

ARTIKEL 4 - PEGADAIAN



PEGADAIAN
A.   Sejarah Perkembangan Pegadaian
Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Penjajahan Belanda (VOC) mendirikan BANK VAN LEENING yaitu lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai, lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia pada tanggal 20 Agustus 1746.
Ketika Inggris mengambil alih kekuasaan Indonesia dari tangan Belanda (1811-1816) Bank Van Leening milik pemerintah dibubarkan, dan masyarakat diberi keleluasaan untuk mendirikan usaha pegadaian asal mendapat lisensi dari Pemerintah Daerah setempat (liecentie stelsel).Namun metode tersebut berdampak buruk, pemegang lisensi menjalankan praktek rentenir atau lintah darat yang dirasakan kurang menguntungkan pemerintah berkuasa (Inggris). Oleh karena itu, metode liecentie stelsel diganti menjadi pacth stelsel yaitu pendirian pegadaian diberikan kepada umum yang mampu membayarkan pajak yang tinggi kepada pemerintah.
Pada saat Belanda berkuasa kembali, pola atau metode pacth stelsel tetap dipertahankan dan menimbulkan dampak yang sama dimana pemegang hak ternyata banyak melakukan penyelewengan dalam menjalankan bisnisnya. Selanjutnya pemerintah Hindia Belanda menerapkan apa yang disebut dengan ‘cultuur stelsel’ dimana dalam kajian tentang pegadaian, saran yang dikemukakan adalah sebaiknya kegiatan pegadaian ditangani sendiri oleh pemerintah agar dapat memberikan perlindungan dan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan Staatsblad (Stbl) No. 131 tanggal 12 Maret 1901 yang mengatur bahwa usaha Pegadaian merupakan monopoli Pemerintah dan tanggal 1 April 1901 didirikan Pegadaian Negara pertama di Sukabumi (Jawa Barat), selanjutnya setiap tanggal 1 April diperingati sebagai hari ulang tahun Pegadaian.
Pada masa pendudukan Jepang, gedung Kantor Pusat Jawatan Pegadaian yang terletak di Jalan Kramat Raya 162 dijadikan tempat tawanan perang dan Kantor Pusat Jawatan Pegadaian dipindahkan ke Jalan Kramat Raya 132.Tidak banyak perubahan yang terjadi pada masa pemerintahan Jepang, baik dari sisi kebijakan maupun Struktur Organisasi Jawatan Pegadaian. Jawatan Pegadaian dalam Bahasa Jepang disebut ‘Sitji Eigeikyuku’, Pimpinan Jawatan Pegadaian dipegang oleh orang Jepang yang bernama Ohno-San dengan wakilnya orang pribumi yang bernama M. Saubari.
Pada masa awal pemerintahan Republik Indonesia, Kantor Jawatan Pegadaian sempat pindah ke Karang Anyar (Kebumen) karena situasi perang yang kian terus memanas.Agresi militer Belanda yang kedua memaksa Kantor Jawatan Pegadaian dipindah lagi ke Magelang.Selanjutnya, pasca perang kemerdekaan Kantor Jawatan Pegadaian kembali lagi ke Jakarta dan Pegadaian kembali dikelola oleh Pemerintah Republik Indonesia. Dalam masa ini Pegadaian sudah beberapa kali berubah status, yaitu sebagai Perusahaan Negara (PN) sejak 1 Januari 1961, kemudian berdasarkan PP.No.7/1969 menjadi Perusahaan Jawatan (PERJAN), selanjutnya berdasarkan PP.No.10/1990 (yang diperbaharui dengan PP.No.103/2000) berubah lagi menjadi Perusahaan Umum (PERUM) hingga sekarang.
Kini usia Pegadaian telah lebih dari seratus tahun, manfaat semakin dirasakan oleh masyarakat, meskipun perusahaan membawa misi public service obligation, ternyata perusahaan masih mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam bentuk pajak dan bagi keuntungan kepada Pemerintah, disaat mayoritas lembaga keuangan lainnya berada dalam situasi yang tidak menguntungkan.

B.   Pengertian Pegadaian
Menurut kitab undang-undang Hukum Perdata Pasal 1150, gadai adalah hak yang diperoleh seorang yang mempunyai piutang atas suatu barang bergerak. Barang bergerak tersebut diserahkan kepada orang yang berpiutang oleh seorang yang mempunyai utang atau oleh seorang lain atas nama orang yang mempunyai utang. Seorang yang berutang tersebut memberikan kekuasaan kepada orang berpiutnag untuk menggunakan barang bergerak yang telah diserahkan untuk melunasi utang apabila pihak yang berhutang tidak dapat memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo.
Perusahaan Umum Pegadaian adalah satu-satunya badan usaha di Indonesia yang secara resmi mempunyai izin untuk melaksanakan kegiatan lembaga keuangan berupa pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana ke masyarakat atas  dasar hukum gadai seperti dimaksud dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata Pasal 1150 di atas . Tugas Pokoknya adalah memberi pinjaman kepada masyarakat atas dasar hokum gadai agar masyarakat tidak dirugikan oleh kegiatan lembaga keuangan informal yang cenderung memanfaatkan kebutuhan dana mendesak dari masyarakat.Hal ini didasari pada fakta yang terjadi di lapangan bahwa terdapat lembaga keuangan yang seperti lintah darat dan pengijon yang dengan melambungkan tingkat suku bunga setinggi-tingginya.

C.   Kegiatan Pegadaian
Kegiatan pegadaian umumnya meliputi dua hal yaitu sebagai berikut:
1.      Penghimpunan dana (funding product)
Pegadaian sebagai lembaga keuangan tidak diperkenankan secara langsung menghimpun dana dari masyarakat seperti dalam bentuk simpanan misalnya tabungan, giro, deposito sebagaimana perbankan, untuk memenuhi kebutuhan dananya untuk melakukan kegiatan usahanya maka sumberdananya yaitu:
a.       Modal sendiri terdiri dari:
·   Modal awal, yaitu kekayaan negara diluar APBN
·   Penyertaan modal pemerintah
·   Laba ditahan, laba ditahan ini merupakan akumulasi laba sejak perusahaan perum pegadaian berdiri
b.      Pinjaman jangka pendek dari perbankan
·   Dana jangka pendek sebagian besar adalah dalam bentuk (sekitar 80% dari total dana jangka pendek yang dihimpun)
·   Pinjaman jangka pendek dari pihak lainnya (utang kepada nasabah, dan lain-lain)
c.       Kerja sama dengan pihak ketiga dalam memanfaatkan aset perusahaan dalam bidang bisnis properti, seperti pembangunan gedung kantor dan pertokoan dengan sistem BOT, build, operate, dan transfer.
d.      Dari masyarakat dengan menerbitkan obligasi
e.       Mengadakan kerja sama dengan lembaga keuangan lainnya, baik perbankan maupun nonperbankan.

2.      Penggunaan dana
Dana yang berhasil dihimpun digunakan untuk mendanai perum pegadaian, dana tersebut digunakan sebagai berikut:
a.       Uang kas dan dana likuid lain
b.      Pendanaan kegiatan operasional
c.       Pembelian dan pengadaan berbagai macam bentuk aktiva tetap dan inventaris
d.      Penyaluran dana
e.       Investasi lain
f.       Pinjaman pegawai

D.   Tujuan dan Manfaat Pegadaian
Tujuan Usaha Pegadaian :
1.    Membantu orang- orang yang membutuhkan pinjaman dengan syarat mudah
2.     Untuk masyarakat yang ingin mengetahui barang yang dimilikinya, pegadaian memberikan jasa taksiran untuk mengetahui nilai barang
3.    Menyediakan jasa pada masyarakat yang ingin menyimpan barangnya
4.     Memberikan kredit kepada masyarakat yang mempunyai penghasilan tetap seperti karyawan
5.     Menunjang pelaksana kebijakan dan program pemerintah dibinang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya melalui penyaluran uang pinjaman atas dasar hokum gadai
6.     Mencega praktik ijon, pegadaian gelap, riba dan pinjaman tidak wajar lainya
7.     Meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama golongan menengah kebawa melalui penyediaan dana atas dasar hokum gadai, dan jasa dibidang keuangan lainya berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku
8.     Membina perekonomian rakyat kecil dengan menyalurkan kredit atas dasar hukum gadai kepada masyarakat
9.     Disamping penyaluran kredit, maupun usaha- usaha lainya  yang bermanfaat terutama bagi pemerintah dan masyarakat
10.  Membina pola pengkreditan supaya benar- benar terarah dan bermanfaat, terutama mengenai kredit yang bersifat produktif dan bila perlu memperluas daerah operasionalnya.

Manfaat Pegadaian

1.       Bagi Nasabah

Manfaat utama yang diperoleh nasabah yang meminjam dari perum pegadaian adalah ketersediaan dana dengan prosedur yang relatif lebih sederhana dan dalam waktu yang lebih cepat terutama apabila dibandingkan dengan kredit perbankan. Disamping itu mengingat itu jasa yang ditawarkan oleh Perum Pegadaian tidak hanya jasa pegadaian, nasabah juga memperolah manfaat sebagai berikut:

a.       Penaksiran nilai suatu barang bergerak dari dari pihak atau institusi yang telah berpengalaman dan dapat dipercaya.
b.      Penitipan suatu barang bergerak pada tempat yang aman dan dapat dipercaya Nasabah yang akan berpergian, merasa kurang aman menempatkan barang bergeraknya ditempat sendiri, atau tidak mempunyai sarana penyimpanan suatu barang bergerak dapat menitipkan suatu barang bergerak dapat menitipkn barangnya di Perum Pegadaian.

2.      Bagi Perusahaan Pegadaian                                                                          
Manfaat yang diharapkan Perum Pegadaian sesuai jasa yang diberikan kepada nasabahnya adalah:
a.      Penghasilan yang bersumber dari sewa modal yang dibayarkan oleh peminjam dana.
b.     Penghasilan yang bersumber dari ongkos yang dibayarkan oleh nasabah memperoleh jasa tertentu dari Perum Pegadaian.
c.      Pelaksanaan misi Perum Pegadaian sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang pembiayaan berupa pemberian bantuan kepada masyarakat yang memerlukan dana dengan prosedur dan cara yang relatif sederhana.
d.     Berdasarkan Beraturan Pemerintah  No. 10 Tahun  1990, laba yang diperoleh oleh Perum Pegadaian digunakan untuk:
1)      Dana pembangunan semesta (55%)
2)      Cadangan umum (5%)
3)      Cadangan tujuan (5%)
4)      Dana sosial (20%)

E.   Pihak Yang Terlibat dan Fasilitas Yang Diberikan Oleh Perusahaan

a.Nasabah

nasabah adalah pihak yang menggunakan jasa bank syariah dan atau Unit Usaha Syariah. Nasabah penyimpan adalah nasabah yang menempatkan dananya di Bank Syariah dan atau Unit Usaha Syariah dalam bentuk simpanan berdasarkan akad antara bank syariah atau Unit Usaha Syariah dan nasabah yang bersangkutan. Nasabah investor adalah nasabah yang menempatkan dananya di Bank Syariah dan atau Unit Usaha Syariah dalam bentuk investasi

b.Petugas Penaksir

c.Kasir

pemegang kas (uang); orang yg bertugas menerima dan membayarkan uang
Fasilitas Yang Diberikan oleh Perusahaan Pegadaian

a)Pendanaan kegiatan operasional

Kegiatan operasional Perum Pegadaian memerlukan dana yang tidak kecil. Dana ini antara lain digunakan untuk : gaji pegawai, honor, perawatan peralatan, dan lain-lain.

b)Penyaluran dana

Pengunaan dana yang utama adalah untuk disalurkan dalam bentuk pembiayaan datas dasar hukum gadai. Lebih dari 50% dana yang telah dihimpun oleh Perum Pegadaian tertanam dalam bentuk aktiva ini, karena memang ini merupakan kegiatan utamanya. Penyaluran dana ini diharapkan akan dapat menghasilkan keuntungan, meskipun tetap dimungkinkan untuk mendapatkan penerimaan dari bunga yang dibayarkan oleh nasabah. Penerimaan inilah yang merupakan penerimaan utama bagi Perum Pegadaian dalam menghasilkan keuntungan, meskipun tetap ,dimungkinkan untuk mendapatkan penerimaan dari sumber yang lain seperti investasi surat berharga dan pelelangan jaminan gadai.

c)Investasi lain

Kelebihan dana (idle fund) yang belum diperlukan untuk mendanai kegiatan operasional maupun belum dapat disalurkan kepada masyarakat, dapat ditanamkan dalam berbagai macam bentuk investasi jangka pendek dan menengah. Investasi ini dapat menghasilkan penerimaan bagi Perum Pegadaian, namun penerimaan ini bukan merupakan penerimaan utama yang diharapkan oleh Perum Pegadaian. Sebagai contoh, Perum Pegadaian dapat memanfaatkan dananya untuk investasi dibidang property, seperti kantor dan took. Pelaksanaan investasi ini biasanya bekerja sama dengan pihak ketiga seperti pengembang (developer), kontraktor, dan lain-lain.
F.    Mekanisme Pegadaian

I.     Mekanisme transaksi menggadaikan barang

Alur proses transaksi oleh nasabah adalah sebagai berikut :

1.  Nasabah datang kemudian dilayani oleh petugas.
2.  Petugas mengecek apakah nasabah telah terdaftar sebagai member atau tidak, jika telah terdaftar maka nasabah dapat melakukan transaksi menggadaikan barang. Namun jika belum terdaftar maka petugas akan menginformasikan kepada nasabah untuk mendaftar sebagai member pegadaian terlebih dahulu.
3.  Untuk satu transaksi pinjaman uang, nasabah memberikan satu atau lebih barang sebagai jaminan.
4.  Barang yang dijaminkan dicatat jenis, merk, tipe, tanggal pembelian, tanggal tebus, keterangan mengenai barang tersebut.
5.  Kemudian proses selanjutnya yaitu menaksir harga barang yang dijaminkan. Pegadaian mempunyai data mengenai harga barang berdasarkan jenis, merek dan tipe barangnya untuk memudahkan dalam penaksiran barang.Hanya barang – barang yang ada dalam daftar ini yang dapat diterima sebagai barang jaminan / digadaikan.Petugas mengentry data – data barang yang digadaikan, kemudian system memproses perhitungan harrga taksiran barang tersebut.
6.  Setelah penaksiran harga barang jaminan selesai, maka petugas yang melayani transaksi pinjaman baru bisa menentukan berapa pinjaman yang bisa diberikan. Besar pinjaman yang harus dikembalikan oleh nasabah adalah sebesar pinjaman ditambah bunga sesuai ketentuan dari pegadaian.
7.  Pegadaian menawarkan berbagai  paket – paket produk jasa yang dimiliki oleh pegadaian sehingga nasabah dapat menetukan pilihannya sesuai dengan kebutuhannya.
 

II.   Mekanisme transaksi pembayaran cicilan pinjaman

1.  Nasabah datang kemudian dilayani oleh petugas.
2.  Petugas mencatat kapan nasabah melakukan pembayaran angsuran, besar angsuran, dan tanggal seharusnya membayar kapan. Jika ternyata melebihi tanggal yang seharusnya maka akan dikenai denda.
3.  Jika masa pinjaman berakhir dan angsuran belum lunas maka barang – barang yang dijaminkan dianggap hangus dan tidak bisa ditebus lagi. Barang – barang tersebut akan dilelang oleh pihak pegadaian.
 

III.         Mekanisme transaksi pelelangan

1.  Petugas melelang barang – barang kepada nasabah.
2.  Nasabah dapat melakukan penawaran harga terhadap barang yang dilelang, jika penawaran disetujui oleh pegadaian maka barang tersebut telah menjadi milik nasabah tersebut.
3.  Barang – barang yang sudah laku dilelang dicatat kapan barang itu dilelang, harga lelang, serta siapa pembelinya. Untuk pembelinya dicatat data pribadinya (nama, no. KTP, alamat, dsb).

 


REFERENSI :

Jumat, 18 April 2014

IDENTITAS NASIONAL - PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN


IDENTITAS NASIONAL

Secara etimologis, identitas nasional berasal dari kata “identitas” dan “nasional”. Kata identitas berasal dari bahasa Inggris identity yang memiliki pengertian harfiah; ciri, tanda atau jati diri yang melekat pada seseorang, kelompok atau sesuatu sehingga membedakan dengan yang lain. Kata “nasional” merujuk pada konsep kebangsaan. Nasional menunjuk pada kelompok-kelompok persekutuan hidup manusia yang lebih besar dari sekedar pengelompokan berdasarkan ras, agama, budaya, bahasa dan sebagainya. Jadi, identitas nasional adalah ciri, tanda atau jati diri yang melekat pada suatu negara sehingga membedakan dengan negara lain.
Istilah “identitas nasional” secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang lain. Berdasarkan pengertian tersebut maka setiap bangsa di dunia ini akan memiliki identitas sendiri-sendiri sesuai dengan keunikan, sifat, ciri-ciri serta karakter dari bangsa tersebut. Demikian pula dengan hal ini sangat ditentukan oleh proses bagaimana bangsa tersebut terbentuk secara historis.
Identitas nasional tersebut pada dasarnya menunjuk pada identitas-identitas yang sifatnya nasional. Identitas nasional bersifat buatan dan sekunder. Bersifat buatan karena identitas nasional itu dibuat, dibentuk dan disepakati oleh warga bangsa sebagai identitasnya setelah mereka bernegara. Bersifat sekunder karena identitas nasional lahir belakangan bila dibandingkan dengan identitas kesukubangsaan yang memang telah dimiliki warga bangsa itu secara askriptif. Sebelum memiliki identitas nasional, warga bangsa  telah memiliki identitas primer yaitu identitas kesukubangsaan.
        Parameter identitas nasional adalah suatu ukuran atau patokan yang dapat digunakan untuk menyatukan sesuatu adalah menjadi ciri khas suatu bangsa. Sesuatu yang diukur adalah unsur idenatitas seperti kebudayaan yang menyangkut norma, adat istiadat, bahasa dan teknologi. Sesuatu yang alami atau ciri yang sudah terbentuk seperti geografis.
Sesuatu yang terjadi dalam masyarakat dan mencari-cari atau identitas nasional biasanya mempunyai indikator sbb :
  • Identitas nasional menggabarkan ssuatu yang terwujud melalui aktivitas masyarakat sehari-hari. Identitas ini menyangkut adat istiadat, tatakelakuan,dan kebiasaan. Ramah tamah, hormat kepada orang tua, dan gotong royong merupakan suatu identitas yang bersumber dari adat istiadat dan tata kelakuan.
  •  Lambang-lambang yang merupakan ciri dari bangsa dan secara simbolis menggambarkan fungsi dan tujuan dari bangsa. Lambang-lambang ini biasanya dinyatakan dalam undang-undang, seperti Garuda Pancasila, bahasa, bendera dan lagu kebangsaan.
  • Alat-alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan seperti bangunan, teknologi, dan perlengkapan manusia. Indentitas yang berasal dari alat perlengkapan ini merupakan ibadah( masjid,gereja,dsb), peralatan manusia (pakaian adat), dan teknologi (seperti pesawat).
  • Tujuan yang ingin dicapai suatu bangsa. Identitas ini bersumber dari tujuan yang bersifat dinamis dan tidak tetap seperti budaya unggul, prestasi dalam bidang tertentu, seperti inidonesia dikenal dengan bulutangkis.
        Identitas nasional Indonesia pada saat ini terbentuk dari enam unsur yaitu sejarah perkembangan bangsa Indonesia, kebudayaan bangsa Indonesia, suku bangsa, agama, dan budaya unggul. Namun demikian, unsur-unsur ini tidak statis dan akan berkembang sesuai dengan tujuan bangsa Indonesia. 

1. Unsur Sejarah 


Bangsa Indonesia mengalami kehidupan dalam beberapa situasi dan kondisi sosial yang berbeda sesuai perubahan jaman. Bangsa Indonesia secara ekonomis dan politik pernah mencapai era kejayaan di wilayah Asia Tenggara. Kejayaan dalam bidang ekonomi bangsa Indonesia pada era pemerintahan kerajaan Majapahit dan Sriwijaya, rakyat mengalami kehidupan ekonomi yang sejahtera, sedangkan dalam bidang politik memiliki kekuasaan negara hingga seluruh wilayah nusantara yang meliputi wilayah jajahan Belanda (sekarang wilayah NKRI) hingga wilayah negara Filipina, Singapura, Malaysia, bahkan sebagian wilayah Thailand. Namun, kejayaan ini mengalami keruntuhan akibat menghilangnya jiwa kebersamaan (persatuan dan kesatuan) di antara bangsa dalam pemerintahan Majapahit dan Sriwijaya tersebut. 

Keruntuhan pemerintahan Majapahit dan Sriwijaya ini berimplikasi pada terciptanya pemerintahan kerajaan di masing-masing daerah di seluruh wilayah Indonesia. Sistem pemerintahan kerajaan ini menyebabkan bangsa Indonesia menjadi makin lemah untuk menghadapi ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan dari negara lain yang ingin mencari sumber energi baru bagi negaranya. Ketidakmampuan bangsa Indonesia ini pada akhirnya menyebabkan bangsa Indonesia jatuh ke tangan negara-negara kolonial (penjajah). Sebagaimana kita ketahui negara yang menjajah bangsa Indonesia adalah Belanda, Portugis, dan Jepang. Ketiganya masing-masing menjajah kita selama 350, 400, dan 3,5 tahun. 

Dampak langsung dari adanya penjajah ini adalah bangsa Indonesia mengalami kebodohan, kemiskinan, keterbelakangan, perpecahan, dan kehilangan sumber daya alam akibat eksploitasi yang tidak bertanggung jawab oleh penjajah untuk dibawa ke negaranya. 

Realitas perjalanan sejarah bangsa tersebut mendorong bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa pejuang yang pantang menyerah dalam melawan penjajah untuk meraih dan mempertahankan kembali harga diri, martabatnya sebagai bangsa, selain itu, dipertahankan semua potensi sumber daya alam yang ada agar tidak terus-menerus dieksplorasi dan dieksploitasi yang akhirnya dapat menghancurkan kehidupan bangsa Indonesia di masa datang. Perjuangan bangsa Indonesia ini tidak berhenti masalah yang tersebut di atas, melainkan berlanjut pada perjuangan meraih dan mempertahankan kemerdakaan bangsa dari penjajah. 

Perjuangan demi perjuangan bangsa Indonesia di atas pada akhirnya menjadi suatu nilai yang mengkristal dalam jiwa bangsa Indonesia bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa pejuang. Sekaligus semangat juang yang dimiliki oleh bangsa Indonesia tersebut menjadi kebanggaan sebagai identitas nasional bagi bangsa Indonesia yang membedakan dengan bangsa lain di ASEAN dan dunia pada umumnya. Sejarah telah memberikan identitas nasional bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa pejuang. 



2. Kebudayaan 

Aspek kebudayaan yang menjadi unsur pembentuk identitas nasional adalah meliputi tiga unsur, yaitu akal budi, peradaban (civility), dan pengetahuan (knowledge). 

a. Akal budi 
Akal budi adalah sikap dan perilaku yang dimiliki oleh bangsa Indonesia dalam interaksinya antara sesama (horizontal) maupun antara pimpinan dengan staf, anak dengan orang tua (vertikal), atau sebaliknya. Bentuk sikap dan perilaku sebagaimana yang tersebut di atas, adalah hormat-menghormati antarsesama, sopan santun dalam sikap dan tutur kata, dan hormat pada orang tua. 

b. Peradaban (civility) 
Peradaban yang menjadi identitas nasional bangsa Indonesia adalah dapat dilihat dari beberapa aspek yang meliputi aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan hankam. Identitas nasional dalam masing-masing aspek yang dimaksud adalah: 

(1) Ideologi adalah sila-sila dalam Pancasila 
(2) Politik adalah demokrasi langsung dalam pemilu langsung presiden dan wakil presiden serta kepala daerah tingkat I dan II kabupaten/kota, \
(3) Ekonomi adalah usaha kecil dan koperasi 
(4) Sosial adalah semangat gotong royong, sikap ramah tamah, murah senyum, dan setia kawan 
(5) Hankam adalah sistem keamanan lingkungan (siskamling), sistem perang gerilya, dan teknologi kentongan dalam memberikan informasi bahaya, dan sebagainya 

c. Pengetahuan (knowledge) 
Pengetahuan yang menjadi unsur pembentuk identitas nasional meliputi: 
(1) Prestasi anak bangsa dalam bidang olahraga bulutangkis dunia 
(2) Karya anak bangsa dalam bidang teknologi pesawat terbang, yaitu pembuatan pesawat terbang CN 235, di IPTN Bandung, Jawa Barat. 
(3) Karya anak bangsa dalam bidang teknologi kapal laut, yaitu pembuatan kapal laut Phinisi 
(4) Prestasi anak bangsa dalam menjuarai lomba olimpiade fisika dan kimia, dan sebagainya 

3. Budaya Unggul 
Budaya unggul adalah semangat dan kultur kita untuk mencapai kemajuan dengan cara ”kita harus bisa, kita harus berbuat terbaik, kalau orang lain bisa, mengapa kita tidak bisa”. Dalam UUD 1945, menyatakan bahwa bangsa Indonesia berjuang dan mengembangkan dirinya sebagai bangsa yang merdeka, berdaulat, bersatu, maju, makmur, serta adil atau berkesejahteraan. Untuk mencapai kualitas hidup demikian, nilai kemanusiaan, demokrasi dan keadilan dijadikan landasan ideologis yang secara ideal dan normatif diwujudkan secara konsisten, konsekuen, dinamis, kreatif, dan bukan indoktriner. 

4. Suku Bangsa 
Identitas nasional dalam aspek suku bangsa adalah adanya suku bangsa yang majemuk. Majemuk atau aneka ragamnya suku bangsa dimaksud adalah terlihat dari jumlah suku bangsa lebih kurang 300 suku bangsa dengan bahasa dan dialek yag berbeda. Populasinya pada tahun 2007 adalah 225 juta jiwa. Dari jumlah tersebut diperkirakan separuhnya adalah suku bangsa etnis Jawa. Sisanya adalah suku bangsa yang mendiami wilayah Indonesia di luar Jawa, seperti suku Makassar-Bugis (3,68%), Batak (2,04%), Bali (1,88%), Aceh (1,4%), dan suku-suku lainnya. Sedangkan suku bangsa atau etnis Tionghoa hanya berjumlah 2,8% tetapi menyebar ke seluruh wilayah Indonesia dan mayoritas mereka bermukim di perkotaan.
5. Agama 
Identitas nasional dalam aspek agama adalah masyarakat agamis dan memiliki hubungan antarumat seagama dan antarumat beragama yang rukun. Di samping itu, menurut UU no.16/1969, negara Indonesia mengakui multiagama yang dianut oleh bangsanya, yaitu Islam, Katholik, Kristen, Hindu, Budha, dan Kong Hu Cu. Pada era Orde Baru, agama Kong Hu Cu tidak diakui sebagai agama resmi negara Indonesia, tetapi sejak pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, istilah agama resmi negara dihapuskan. Islam adalah agama mayoritas bangsa Indonesia. 

Indonesia merupakan negara multiagama, karena itu Indonesia dikatakan negara yang rawan disintegrasi bangsa. Untuk itu menurut Magnis Suseno, salah satu jalan untuk mengurangi risiko konflik antaragama perlu diciptakan tradisi saling menghormati antara umat agama yang ada. Menghormati berarti mengakui secara positif dalam agama dan kepercayaan orang lain juga mampu belajar satu sama lain. 


6. Bahasa
Bahasa adalah salah satu atribut bangsa di samping sebagai identitas nasional. Bahasa Indonesia dikenal sebagai bahasa melayu yang merupakan bahasa penghubung (lingua franca) berbagai etnis yang mendiami kepulauan nusantara. Bahasa melayu ini pada tahun 1928 ditetapkan oleh pemuda dari berbagai suku bangsa Indonesia dalam peristiwa Sumpah Pemuda sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia.
Referensi :


Rabu, 09 April 2014

KARANGAN LAB MANAJEMEN MENENGAH


Hei guys aku mau berbagi cerita nih tentang Laboratorium Manajemen Menengah, mata kuliahnya itu Praktikum Manajemen Keuangan.

Disetiap praktikum di Gunadarma itu ada 4 kali pertemuan. Nah buat Praktikum Manajemen Keuangan aku dapet pas hari senin jam 13.30 WIB sebut aja jam setengah 2 siang hehe :D

Sebenernya sih males banget yah masuk jam segitu, ngantuk banget.. iyakan? Tapi yaudahlah mau gimana lagi, dapet jadwalnya jam segitu.. sebenernya rada bete sih yah karna waktu liburan aku rada keganggu gitu, jadi susah buat pulang ke Tangerang huhuhu :( untung cuma sebulan doang praktikumnya.. duh duh jadi curhat nih kan hahaha

Pertemuan yang pertama kali aku masuk Laboratorium Manajemen Menengah itu rada panas sih kelasnya.. naro tasnya juga dibedain gitu antara cewe sama cowo, kan biasanya praktikum ngga pernah kayak gitu.. abis naro tas, aku langsung cari tempat duduk, aku duduk di baris tengah bangku ke-3 dari depan. Sengaja sih emang biar duduk didepan, biar paham sama materinya.

Sebelum mulai materi, biasanya ada KP gitu yang memulai perkenalan. Ternyata nama KP nya itu Kak Brian. Pertama liat sih KP nyas rada galak gitu, serem mukanya haha :v

Trus abis Kak Brian memperkenalkan diri ke kita, dia langsung absen nama-nama anak 2EA24,selesai absen trus kita dikasih soal gitu nyebutnya sih Laporan Pendahuluan.. Kak Brian ngasih soalnya sebanyak 6buah, tapi yg bisa aku jawab 4soal doang hehe :D

Pas udah selesai ngerjain LP dan dikumpulin, barulah Kak Brian ngenalin Tutor atau kakak  ysng ngsjsrin untuk materi Manajemen Keuangan. Tutornya bernama Kak Adi, Orangnya tinggi, hitam manis, badannya sedenglah..

Materi untuk pertemuan yang pertama, kita ngebahas Bab 1 dan Bab 5. Bab 1 itu tentang “Kebijakan Deviden”, kalo Bab 5 tentang “Investasi Dalam Aktiva Tetap”.

Kak adi mulai nerangin dari Bab 1, dia nerangin sambil ngasih nilai max buat murid-murid 2EA24. Materi Bab 1 selesai, dan ngga sulit ko.. gampanglah kalo emang bener-bener merhatiin kakaknya nerangin. Setelah itu lanjut ke materi Bab 5, yg ini emang sedikit bikin aku pusing, susah buat mahaminnya hehehe tapi untungnya aku paham sama materi ini. Bab 1 dan Bab 5 selesai dijelasin oleh Kak Adi, berarti tandanya udah mau pulang juga. Tapi sebelum keluar kelas Kak Brian ngomong lagi didepan kelas, dan dia ngasih tugas yang biasa disebut LA (Laporan Akhir). Kak Brian bilang kalo tugasnya itu disuruh  ngedownload dan ditulis di kertas folio, dan harus di print screen juga softwarenya.. huuft ribet yah, tapi ngga apa-apalah demi tugas dan nambahin nilai juga, semangat terus deh hehe..

 Besokannya dikelas, si Sam (KM kelas 2EA24) ngasih fotokopian yang isinya itu tugas praktikum Manajemen Keuangan.. malam harinya aku kerjain deh soal yang Bab 1 dan Bab 5. Selesai sudah tugas nulis yang dikertas folio dan print screennya..

Pertemuan minggu ke-2, aku datang jam 1an. Karna masih ada anak kelas lain di Lab Manajemen Menengahnya jadi kita nunggu dulu diluar kelas. Tiba-tiba aku terkejut karna aku ngga membawa map bening dan kartu praktikum. Ngga lama kemudian Kak Brian keluar dari kelas, dan aku langsung lapor ke dia kalo aku tidak membawa map bening dan kartu praktikum. Pas lagi lapor sama Kak Brian itu rasanya takut banget kan, takut diomelin karna mukanya galak. Eh ternyata aku salah menilai, dia bisa ngasih toleransi ke aku. Dari situ aku langsung demen banget kalo ngeliat Kak Brian hehe

Jam sudah menunjukkan pukul 13.30 WIB, berarti saatnya kelas 2EA24 maasuk untuk praktikum. Didalem kelas, seperti biasa Kak Brian ngasih tugas LP ke kita, setelah itu dikumpulin dan ngumpulin tugas yang minggu pertama juga. Disitu aku ngeliatin Kak Brian terus loh, sedikit takut kkalo tiba-tiba dia marah, tapi untungnya ngga. Dia malah senyum-senyum gitu, duh manis banget deh hehehe ;;)

Pertemuan minggu ke-2 ini kita masih diajarin oleh Kak Adi dengan materi Bab 3 yaitu tentang “Analisis Sumber dan Penggunaan Dana”. Mulailah Kak Adi ngejelasin materi itu ke kita, hmm sedikit sulit sih buat memahaminya. Tapi aku memberanikan diri untuk bertanya kepada Kak Adi tentang materi yang ngga aku pahami, setelah itu aku mulai mengerti materi di Bab 3 ini. Jam sudah menunjukkan pukul 15.30 WIB dan saatnya kita untuk pulang. Sebelum pulang, seperti biasa nih Kak Brian muncul didepan kelas untuk ngasih tugas ke-2 untuk dikumpulkan diminggu ke-3 nanti. Setelah Kak Brian ngasih tugas LA ke kita, dan selesai berdoa, dia memanggil murid-murid yang tidak mematuhi peraturan Laboratorium Manajemen Menengah dan disuruh menghadap dia setelah keluar kelas. Aku adalah yang termasuk dipanggil sama Kak Brian karena aku tidak membawa map dan kartu praktikum. Kemudian aku disuruh mengambil map dan kartu praktikum tersebut oleh Kak Brian, dia menunggu aku sampai jam 5 sore. Alhasil aku ambil map dan kartu praktikum tersebut dirumah, aku mengajak temanku yang bernama Vita. Setelah sampai dirumah aku mengambil map dan kartu praktikum, lalu aku bergegas balik lagi ke kampus. Aku sampai dikampus sekitar pukul setengah 5 sore. Alhamdulillah masih keburu hehe J setelah sampai dikampus, aku langsung ke lantai 4 dan menuju ruangan Laboratorium Manajemen Menengah. Ternyata disitu Kak Brian ngga ada, dan aku disuruh ke ruang arsip. Setelah aku masuk diruang arsip, ternyata ada Kak Brian disana hihi senengnya, lega banget rasanya. Aku menyerahkan map dan kartu praktikum tersebut dan langsung dikasi tanda tangan Kak Briannya. Dia juga berkata “minggu depan jangan lupa dibawa yah, kalo ngga dibawa nilai kamu saya kasih 0”. Aku jawab aja “siap ka”, sambil menuju keluar dan aku pulang kerumah.

Berhubung senin depan itu tanggal merah, ternyata Praktikum Manajemen Keuangan pun diliburkan, Alhamdulillah bisa bersantai lah hehe. Tapi sambil bersantai, aku tidak lupa akan tugas yang diberikan oleh Kak Brian, lalu aku kerjakan saja tugasnya, supaya tidak menumpuk juga. Karna masih banyak juga tugas-tugas yang lain.

Pertemuan minggu ke-3 bertemu lagi dengan Kak Brian yang selalu memulai sebelum acara belajar mengajar, jelaslah kan dia sebagai KP hehehe..

Pas materi ingin dimulai, ternyata tutor untuk minggu ke-3 ini diganti yang biasanya Kak Adi sekarang menjadi cewe yang bernama Kak Junita.

Mulailah Kak Junita menjelaskan materi Bab 4 yaitu tentang “Analisis Financial Leverage”. Materi Bab 4 inio ternyata sulit, dan aku susah memahaminya. Tapi aku terus berusaha memahaminya sampai akhirnya sedikitlah yang aku pahami. Ketika setengah perjalanan mengajar, sekitar pukul setengah 3 sore turun hujan yang sangat deras, petir pun menyambar berulang kali. Yang bikin saya terkejut, ada pintu kecil disamping kaca kelas, dan pintu itu terbuka, sehingga air hujan pun masuk kedalam kelas dan sedikit membahasi computer, keyboard, dan ruangan kelas. Tapi dengan kejadian itu tidak menyurutkan kita untuk berhenti belajar. Praktikum pun  tetap dilanjutkan.

Tiba-tiba Kak Brian duduk dibaris tempatku duduk. Yaampun mukanya itu loh yang tadinya aku beranggapan dia galak, ternyata dia manis loh hehehe

Hp ku tiba-tiba bergetar lalu aku ambil untuk melihat siapa yang sms, tapi Kak Brian menegurku untuk tidak bermain hp, setelah itu Kak Brian pergi, dan aku coba untuk mengeluarkan hp ku lagi. Dan ternyata aku kepergok oleh Kak Brian lagi, akhirnya aku taro saja hp ku di kantong rokku.

Jam sudah menunjukkan pukul 15.30 WIB, dan penjelasan materi Bab 4 pun selesai. Dan seperti biasa Kak Brian memberi tugas LA lagi kepada kita, dan ditutup dengan doa.

Dan dia mengingatkan kepada kita kalau minggu depan kita ujian Manajemen Keuangan. Kak Brian memberi tahu apa-apa saja yang harus dibawa minggu depan pada saat ujian. Setelah itu kita keluar kelas deh..

Sekian cerita dari aku yah hehehe :)

SEMANGAT UNTUK 2EA24 DALAM MENGERJAKAN UJIANNYA :)