Kamis, 28 Januari 2016

PENERAPAN ETIKA BISNIS DALAM PERUSAHAAN


PENERAPAN ETIKA BISNIS DALAM PERUSAHAAN

Mengapa etika bisnis dalam perusahaan terasa sangat penting saat ini?  Karena untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi  serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh. Biasanya dimulai dari perencanaan strategis , organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekwen. Contoh kasus Enron yang selain menhancurkan dirinya telah  pula menghancurkan Kantor Akuntan Publik Arthur Andersen yang memiliki reputasi internasional, dan telah dibangun lebih dari 80 tahun, menunjukan bahwa penyebab utamanya adalah praktek etika perusahaan tidak dilaksanakan dengan baik dan tentunya karena lemahnya  kepemimpinan  para pengelolanya. Dari pengalaman berbagai kegagalan tersebut, kita harus makin waspada dan tidak terpana oleh  cahaya dan kilatan suatu perusahaan hanya semata-mata dari penampilan saja, karena berkilat belum tentu emas.

            Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika perusahaan akan selalu menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang karena :
  • Akan dapat mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi baik intern perusahaan      maupun dengan eksternal.
  • Akan dapat meningkatkan motivasi pekerja.
  • Akan melindungi prinsip kebebasan ber-niaga
  • Akan meningkatkan keunggulan bersaing.

Tindakan yang tidak etis, bagi perusahaan akan memancing  tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat dan akan sangat kontra produktif, misalnya melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan beroperasi. Hal ini akan dapat menurunkan nilai penjualan maupun nilai perusahaan. Sedangkan  perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika pada umumnya perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula, terutama apabila perusahaan tidak mentolerir tindakan yany tidak etis misalnya diskriminasi dalam sistem remunerasi atau jenjang karier. Karyawan yang berkualitas adalah aset yang paling berharga bagi perusahaan oleh karena itu semaksimal mungkin harus tetap dipertahankan.
Untuk memudahkan penerapan etika perusahaan dalam kegiatan sehari-hari maka nilai-nilai yang terkandung dalam etika bisnis harus  dituangkan kedalam manajemen korporasi yakni  dengan cara :
  •    Menuangkan etika bisnis dalam suatu kode etik (code of conduct)
  •    Memperkuat sistem pengawasan 
  •    Menyelenggarakan pelatihan (training) untuk karyawan secara terus menerus.
Ketentuan tersebut seharusnya  diwajibkan untuk dilaksanakan, minimal oleh para pemegang saham, sebagaimana dilakukan oleh perusahaan yang tercatat di NYSE ( antara lain PT. TELKOM dan PT. INDOSAT) dimana diwajibkan untuk membuat berbagai peraturan perusahaan yang sangat ketat sesuai dengan ketentuan dari Sarbannes Oxley yang diterbitkan dengan maksud untuk mencegah  terulangnya kasus Enron dan Worldcom.
Kesemuanya itu adalah dari segi korporasi, bagaimana penerapan untuk individu dalam korporasi tersebut ? Anjuran dari filosuf Immanual Kant yang dikenal dengan Golden Rule bisa sebagai jawabannya, yakni :
  • Treat others as you would like them to treat you
  • An action is morally wrong for a person if that person uses others, merely as means for advancing his own interests.
Sumber Referensi :
http://intanpermatasarii.blogspot.co.id/2013/11/penerapan-etika-bisnis-dalam-perusahaan.html

Senin, 18 Januari 2016

RESUME SILAMIC FINANCIAL PLANNING



Helloooooooooow….
Hari Rabu tanggal 13-Januari-2016 Kemarin saya disuruh menghadiri seminar Sharia Economy Universitas Gunadarma yang seminarnya berjudul : Islamic Financial Planning dengan Permbicara Hendro Wibowo, SEI., MM.,CFP (Sekretaris DPP Ikatan Ahli Ekonomi Islam) Dari sini saya mendapatkan pengetahuan tentang rencana keuangan secara Islam yang sangat bermanfaat bagi kehidupan saya kedepan tentunya.
Yang saya dapatkan dari mengikuti seminar kemarin ialah..

Dalam financial planning kita harus paham dan sadar: Kondisi awal keuangan,
Berapa aset yang kita punya. Berapa hutang / cicilan yang kita tanggung. Berapa pemasukan & pengeluaran.|Kebutuhan sekarang dan di masa depan. Menikah, punya rumah, membiayai anak sekolah, hingga membiayai hidup saat pensiun. Jangka waktu dari kondisi awal ke masa-masa membutuhkan biaya besar di masa depan tersebut, 2 tahun lagi menikah, 3 tahun lagi punya anak, 7 tahun lagi anak masuk TK, dst. Reminder: Inflasi kita per tahun berkisar 6%. Lebih besar dari bunga deposito. Artinya, kalau tabungan kita adem ayem saja di bank, akan tergerus inflasi. Hutang & cicilan hanya diizinkan untuk barang yang bernilai sangat tinggi dan sangat diperlukan (misalnya rumah tinggal), atau untuk barang yang produktif. Nilainya tidak boleh lebih dari 30% penghasilan. Prioritas pengeluaran urutannya sebagai berikut, Bayar hutang / cicilan (10 – 30%) -> zakat (minimal 2.5%) -> investasi (10 – 30%) – > pengeluaran rutin (20 – 40%) -> gaya hidup (max 20%)
.

Oleh sebab itu, mulai dari sekarang kita harus siap untuk menghadapi kondisi apapun baik krisis maupun kondisi lainnya, seperti antisipasi pengeluran darurat yaitu berupa dana candangan dan asuransi sehingga kita siap dan sigap menghadapinya dalam hal merencanakan dan mengelola apapun, khususnya berkaitan dengan mengelola keuangan pribadi bagi yang belum menikah maupun mengelola keuangan keluarga bagi yang sudah menikah.